Perubahan keputusan itu disampaikan Perdana Menteri Scott Morrison setelah melakukan ibadah di St Andrews Ukrainian Church, Senin (28/2).
"Pemerintah Australia akan terus membela apa yang benar ketika menyangkut Ukraina," katanya Morrison, seperti dikutip dari
9News.
“Kami sudah memberikan dukungan yang signifikan dalam hal bantuan yang tidak mematikan, tetapi saya baru saja berbicara dengan Menteri Pertahanan dan kami akan berusaha memberikan dukungan apa pun yang kami bisa untuk bantuan mematikan melalui mitra NATO kami, terutama Amerika Serikat dan Inggris," kata Morrison.
"Kami akan bekerja melalui saluran-saluran itu karena itulah cara paling efektif untuk melakukannya, mereka sudah memberikan dukungan di bidang ini," lanjutnya.
Dia mengatakan Australia juga memberikan bantuan dalam bentuk dukungan kemanusiaan dan akan mempercepat aplikasi visa dan persetujuan orang Ukraina.
Keputusan Morrison datang hanya beberapa hari setelah Australia mengatakan hanya akan memberikan bantuan yang tidak mematikan ke Ukraina.
Australia juga telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia, termasuk beberapa yang berdampak pada 339 anggota parlemen negeri Beruang Merah.
Pada Minggu (27/2), Menteri Luar Negeri Marise Payne mengumumkan sanksi terhadap delapan oligarki Rusia yang dekat dengan Putin, dan awal pekan ini larangan perjalanan dan sanksi keuangan yang ditargetkan dikenakan pada delapan anggota Dewan Keamanan Federasi Rusia.
BERITA TERKAIT: