Itu kutipan laporan dari
Press TV, mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Iran Amir Hossein Amirabdollahian, seperti dimuat
ANI News.
Laporan serupa juga dimuat
Khaama Press, di mana mengatakan Iran akan mengaku pemerintahan inklusif yang didirikan oleh Taliban.
Perkembangan itu terjadi selama kunjungan delegasi Taliban ke Iran baru-baru ini.
Amirabdollahian mengingatkan penjabat Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Motaqi bahwa pembentukan pemerintah inklusif di Afghanistan adalah kunci. Ia mengatakan, semua faksi di Afghanistan harus melihat diri mereka sendiri dalam pemerintahan.
Dalam kesempatan berbeda, Duta Besar Iran Bahadur Aminian juga mengatakan, Teheran kemungkinan dapat membujuk negara-negara lain untuk mengakui pemerintahan Imarah Islam Afghanistan jika mereka mereformasi struktur pemerintahnya.
“Jika suatu kelompok datang (berkuasa) dan kelompok itu (terdiri) dari satu kelompok etnis dan semua kelompok etnis lainnya tidak termasuk dalam pemerintahan, kami tidak menerimanya. Oleh karena itu, kami dengan murah hati menyerukan kepada Taliban untuk membentuk pemerintahan yang inklusif,†ujarnya.
Taliban kembali kepada kekuasaan pada pertengahan Agustus, di tengah proses penarikan pasukan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS). Taliban berusaha mencari pengakuan internasional di tengah krisis ekonomi dan kemanusiaan yang semakin dalam.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: