Hal itu terjadi setelah Uni Eropa dan Kanada menutup wilayah udara mereka untuk maskapai Rusia sebagai tanggapan atas serangan Moskow di Ukraina.
Lebih dari 27.000 turis terdampar di Eropa, Karibia, AS, dan tempat-tempat lain, menurut sebuah pernyataan oleh Asosiasi Agen Perjalanan Rusia pada Senin (28/2).
Agen perjalanan berebut mencari rute alternatif untuk penumpang mereka karena banyak maskapai membatalkan penerbangan tidak hanya ke Eropa, tetapi juga ke Amerika Utara dan Tengah.
Asosiasi Agen Perjalanan Rusia, Aeroflot, mengatakan bahwa maskapai penumpang utama Rusia, membatalkan penerbangan ke New York, Washington, Miami, Los Angeles, serta Cancun, Meksiko.
“Mesir dan Turki, tempat populer di kalangan turis Rusia, tetap buka,†kata pejabat tinggi pariwisata Rusia, Zarina Doguzova, seperti dikutip dari
RT, Selasa (1/3).
Sejumlah negara mulai menutup wilayah udara untuk maskapai Rusia tak lama setelah Moskow menginvasi tetangganya pada hari Kamis, dengan alasan bahwa mereka membela Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, yang memisahkan diri dari Ukraina setelah kudeta 2014 di Kiev.
Ukraina mengatakan serangan itu benar-benar tidak beralasan dan meminta bantuan masyarakat internasional.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan pada hari Minggu bahwa langit seluruh UE tertutup untuk pesawat Rusia.
Moskow menanggapi dengan cara yang sama, melarang penerbangan maskapai dari 36 negara bagian dan teritori.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.