Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kesepakatan F-35 Masih Menggantung, UEA Malah Beli 12 Jet Supersonik L-15 China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 03 Maret 2022, 15:46 WIB
Kesepakatan F-35 Masih Menggantung, UEA Malah Beli 12 Jet Supersonik L-15 China
Jet tempur supersonik Hongdu JL-10 atau L-15/Net
rmol news logo Di tengah ketidakjelasan mengenai kesepakatan pembelian jet tempur siluman F-35 dari Amerika Serikat (AS), Uni Emirat Arab (UEA) dilaporkan bersiap membeli 12 jet tempur supersonik Hongdu JL-10 atau L-15 dari China.

Mengutip pengumuman Kementerian Pertahanan UEA pada akhir Februari, BulragianMilitary.com menyebut kesepakatan antara Abu Dhabi dan Beijing sudah dalam tahap akhir.

"Perjanjian akhir akan segera ditandatangani," kata kepala eksekutif Dewan Ekonomi Tawazun atau badan pertahanan UEA, Tarek Al Hosani.

Sejauh ini, belum diketahui dinilai kesepakatan tersebut. Namun kabar tersebut sudah dikonfirmasi oleh kantor berita resmi WAM.

Menurut WAM, UEA juga memiliki opsi untuk membeli 36 unit lagi dari model jet tempur yang sama di tahun-tahun mendatang.

“Kami berusaha mengembangkan kemampuan pertahanan kami dan mencapai prioritas strategis,” kata Tawazun.

Kesepakatan tersebut tentu akan memancing kemarahan AS. Namun UEA tampaknya terburu-buru memperkuat pertahanan di tengah gempuran gerakan Houthi yang semakin intens dalam beberapa bulan terakhir.

Di sisi lain, UEA belum mendapatkan kepastian mengenai kesepakatan jet tempur generasi kelima F-35 dari AS, mengingat Gedung Putih telah membekukannya sementara.

Saat ini, UEA mengoperasikan F-16 Amerika dan Mirage Prancis. Tahun lalu, Abu Dhabi memesan jet tempur Prancis dari Dassault Rafale.

Hongdu JL-10 atau L-15 Falcon adalah jet latih canggih supersonik China dan pesawat tempur ringan. Pesawat ini secara resmi diperkenalkan oleh China hampir 12 tahun yang lalu, hingga penerbangan pertama pesawat tersebut pada tahun 2006.

Pesawat ini dikembangkan oleh perusahaan China, Hongdu Aviation Industry Corporation.

UEA adalah pelanggan terbaru dari L-15 Falcon. Beberapa negara sudah memakai pesawat ini, seperti China, Zambia, dan Ethiopia.

Pakistan, Uruguay, dan Bolivia dalam beberapa tahun terakhir telah meminta untuk memperoleh jet tempur ringan ini, tetapi negosiasi masih berlangsung. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA