Berbicara dalam sebuah upacara pada Rabu (2/3), Hun Sen menegaskan pihaknya tidak memihak siapa pun dalam konflik Rusia dan Ukraina.
Justru semakin banyaknya pihak yang terlibat, maka konflik akan terus berkepanjangan. Bahkan saat ini, ia menilai konflik telah berubah menjadi perang proksi antara Rusia dan Eropa.
“Kami tidak mendukung (gagasan negara pihak ketiga) memberikan bantuan kepada pihak mana pun. Inilah mengapa sulit bagi kami untuk menunjukkan posisi dan pandangan kami. Jika masalahnya hanya antara Rusia dan Ukraina, akan mudah bagi kami untuk (mengungkapkan) pandangan kami," ujar Hun Sen, seperti dikutip
The Star.
“Posisi kami dari awal hingga akhir adalah kami tidak mendukung penggunaan kekuatan atau ancaman terhadap pihak lain. Ini adalah posisi resmi kami yang saya (sampaikan) di PBB, dan di Gerakan Non-Blok," tambahnya.
Hun Sen mengatakan bantuan militer untuk Ukraina tidak akan membuat perang mereda, tetapi hanya akan meningkatkan motivasi kedua belah pihak untuk melanjutkan pertumpahan darah.
Dia mendesak semua pihak untuk melanjutkan negosiasi. Dia menegaskan kembali keyakinannya bahwa perang tidak dapat diakhiri dengan perang lain.
“Kami menentang penggunaan kekuatan dan ancaman. Ini adalah posisi kami. Kami mendesak negosiasi untuk solusi. Saya berharap kedua belah pihak yang berkonflik memahami posisi Kamboja,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: