Jika dia berhasil memenangkan pemilihan yang akan dilaksanakan pada April mendatang itu, Macron akan menjadi pemimpin Prancis pertama dalam dua dekade yang memimpin negara itu selama dua periode berturut-turut.
“Kami belum mencapai semua yang kami ingin lakukan. Ada pilihan yang, dengan pengalaman yang saya peroleh dari Anda, mungkin akan saya buat secara berbeda,†kata Macron dalam sebuah surat, seperti dikutip dari
AFP, Jumat (4/3).
Pemimpin Prancis itu menyebutkan beberapa krisis yang harus dia tangani selama masa kepresidenannya, termasuk pandemi Covid-19, protes, serangan militan, dan perang saat ini di Ukraina.
"Saya berlari untuk membela nilai-nilai kita bahwa gangguan dunia sedang mengancam," katanya.
“Tentu saja, saya tidak akan dapat berkampanye seperti yang saya inginkan karena konteksnya,†katanya.
Putaran pertama pemilihan akan dimulai pada 10 April. Sejauh ini, jajak pendapat telah memproyeksikan Macron yang berhaluan tengah sebagai kandidat yang paling disukai untuk memenangkan perlombaan, disusul politisi sayap kanan Marine Le Pen di tempat kedua.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: