"Kita hampir mencapai kesepakatan yang mungkin," kata jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Jalina Porter, seperti dikutip
Reuters, Kamis (3/3).
Ia mengatakan, masih ada masalah yang belum terpecahkan, namun waktu sangat penting mengingat perkembangan nuklir Iran.
Laporan PBB pada Kamis menyebut Iran sudah mengumpulkan cukup uranium untuk membuat satu bom jika dimurnikan lebih lanjut.
Laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menunjukkan stok uranium Iran yang diperkaya hingga 60 persen kemurnian fisil, hampir dua kali lipat menjadi 33,2 kg. Itu artinya sekitar tiga perempat dari jumlah yang dibutuhkan untuk bom nuklir.
Teheran setuju untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi yang memangkas ekspor minyaknya.
Namun, pejabat AS, Iran, dan Eropa semuanya mengatakan kesepakatan belum tercapai meski beberapa peserta optimis.
"Ada beberapa masalah yang perlu diselesaikan, masalah yang beredar relatif kecil, tetapi belum diselesaikan," kata utusan Rusia, Mikhail Ulyanov.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: