Pada Rabu (2/3), Paul-Henri Damiba, yang memimpin kudeta, telah dilantik sebagai presiden interim selama tiga tahun.
Kemudian pada Sabtu (5/3), ia mengeluarkan dekrit yang berisi persetujuan pemerintahan baru yang terdiri dari 25 menteri. Salah satu orang yang dipertahankan dari pemerintahan Kabore adalah Menteri Pertahanan Jenderal Barthelemy Simpore.
Sementara menurut
Reuters, seorang ekonom bernama Albert Ouedraogo telah ditunjuk sebagai perdana menteri.
Kudeta militer Burkina Faso pada Januari lalu adalah yang keempat di Afrika Barat dalam 18 bulan, menyusul dua di Mali dan satu di Guinea.
Damiba menyebut penggulingan Kabore dimotivasi oleh rasa frustrasi tentang meningkatnya kekerasan oleh ISIS.
Meski begitu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk kudeta yang dilakukan oleh militer. Hal serupa juga disampaikan oleh Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) dan Uni Afrika.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: