Lewat pengumuman yang disampaikan pada Minggu (6/3), negara Afrika Utara itu mengatakan bahwa keamanan menjadi alasan utama mereka menutup kedutaan.
"Keputusan untuk menangguhkan layanan datang karena kondisi keamanan di negara itu," kata pernyataan misi tersebut, seperti dikutip dari
AP, Senin (7/3).
Aljazair dilaporkan memiliki sekitar 1.000 warga negara di Ukraina sebelum peluncuran operasi militer oleh Rusia pada 24 Februari.
Aljazair menjadi negara terbaru yang mengumumkan penutupan sementara kedutaan besarnya di Ukraina, mengikuti langkah serupa antara lain, Jepang, AS, Kanada dan Australia.
Ribuan warga negara asing di Ukraina telah meninggalkan negara itu, tetapi masih banyak warga, terutama di wilayah timur yang terdampar.
Menurut PBB, lebih dari 1,5 juta telah meninggalkan Ukraina sejauh ini, dan setiap haringa ribuan orang bergegas pergi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: