Sebanyak 200 pasukan Ukraina yang bertanggung jawab atas keamanan pabrik pun ikut terjebak.
Sampai saat ini para pekerja tetap melakukan tugas mereka. Meski suadsana terlihat tenang, bukan tidak mungkin mereka berada dalam situasi ketakutan dam stress yang dikhawatirkan akan berdampak pada kemampuan mereka melakukan tugas-tugas.
Informasi yang didapat BBC, diketahui bahwa makanan dan obat-obatan di dalam pabrik sangat terbatas. Para staf membatasi diri untuk satu kali makan per hari karena mereka tidak tahu berapa lama mereka akan terjebak.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, selama terjebak para pekerja hanya bisa berkomunikasi melalui email karena pasukan Rusia mematikan beberapa jaringan seluler.
Walikota Slavutych Yuri Fomichev menyampaikan kekhawatirannya saat berbicara kepada
BBC.
“Kami harus memberi tahu mereka bahwa saat ini tidak ada cara yang aman untuk mengeluarkan para pekerja dari sana karena situasi saat ini begitu rumit dan tegang,†katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: