Dalam pernyataan terbarunya, Rusia lewat wakil utusan Moskow untuk PBB, Dmitry Polyanski pada Jumat pagi (11/3), menyerukan agar Dewan Keamanan PBB melakukan pertemuan untuk membahas hal tersebut, seperti dikutip dari
RT.Washington, bagaimanapun, telah menolak tuduhan itu, dengan juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa AS “sepenuhnya mematuhi kewajibannya di bawah Konvensi Senjata Kimia dan Konvensi Senjata Biologis, dan tidak mengembangkan atau memiliki senjata semacam itu di mana pun."
Sebaliknya, Price berpendapat bahwa Rusialah yang telah mengoperasikan program senjata kimia dan biologi aktif, meskipun dia tidak merinci atau memberikan bukti untuk tuduhan balasan tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga telah mempertimbangkan masalah ini, dengan mengatakan bahwa setiap biolab di negaranya tidak memiliki dimensi militer dan berfokus pada penelitian sipil. Dia mengklaim bahwa sebagian besar fasilitas telah ada sejak era Soviet.
“Baik senjata kimia maupun senjata pemusnah massal lainnya tidak dikembangkan di tanah kami,†katanya pada hari Jumat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: