Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Pemilu, PM Morrison Hadapi Tekanan Meroketnya Harga BBM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 14 Maret 2022, 14:14 WIB
Jelang Pemilu, PM Morrison Hadapi Tekanan Meroketnya Harga BBM
Perdana Menteri Australia Scott Morrison/Net
rmol news logo Beberapa pekan menjelang pemilihan umum (pemilu), Australia menghadapi tekanan akibat meroketnya harga bahan bakar minyak (BBM) hingga mencapai level tertingginya sejak delapan tahun.

Dalam beberapa waktu terakhir, Perdana Menteri Scott Morrison yang berusaha mengamankan masa jabatannya kedua kali mendapatkan tekanan untuk memotong cukai bahan bakar.

Beberapa perdana menteri negara bagian telah meminta pemerintah federal untuk memotong cukai bensin dan solar senilai 20,8 miliar dolar Australia, untuk mengurangi tekanan pada rumah tangga. Tuntutan tersebut akan dikirimkan pada 29 Maret, seperti dikutip Reuters.

Akibat perang di Ukraina, harga minyak dunia melambung hingga mencapai 2,20 dolar Australia per liter di beberapa kota. Sementara cukai bahan bakar bernilai 44,2 sen Australia per liter.

Selama bertahun-tahun, Partai Buruh yang digawangi oleh Anthony Albanese telah memimpin jajak pendapat, mengalahkan koalisi konservatif milik Morrison.

Pada pemilu pada Mei, Partai Buruh diperkirakan akan membahas masalah biaya hidup, termasuk melambungnya harga BBM.

"Mereka tidak melakukan apa-apa tentang bensin," kata Alba.

Morrison sendiri berusaha untuk melawan pemilihan pada masalah keamanan dan pertahanan nasional, yang secara historis memberikan dorongan kepada pemerintah konservatif.

Tetapi Newspoll terbaru menunjukkan bahwa taktik tersebut sejauh ini gagal. Peringkat persetujuan Morrison adalah 41 persen dibandingkan dengan 44 persen untuk Alba. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA