Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tidak Masukkan Agenda Krisis Rusia-Ukraina di Forum G20, Indonesia Dapat Dukungan China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 16 Maret 2022, 07:19 WIB
Tidak Masukkan Agenda Krisis Rusia-Ukraina di Forum G20, Indonesia Dapat Dukungan China
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian/Net
rmol news logo Pernyataan bahwa Presidensi G20 Indonesia akan tetap fokus pada tiga agenda utama - arsitektur kesehatan global, transformasi digital dan transisi energi - di tengah konflik Rusia-Ukraina, mendapat sambutan positif dari Pemerintah China.

China, melalui pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian, mendukung pernyataan Indonesia, dengan mengatakan bahwa meskipun Kelompok 20 (G20) adalah forum utama untuk kerjasama ekonomi internasional, itu bukan forum yang tepat untuk membahas krisis Ukraina.

"China mendukung komentar Indonesia bahwa G20 didirikan untuk mempromosikan kerja sama ekonomi multilateral," kata Zhao pada konferensi pers Selasa, seperti dikutip dari Global Times.

Memegang kepresidenan G20, Indonesia yakin akan fokus memenuhi kewajibannya di bawah Deklarasi Pemimpin Roma G20 dan tidak bermaksud memasukkan krisis Ukraina ke dalam agenda saat ini.

"Dalam situasi saat ini, G20 telah mengambil tanggung jawab penting dalam mempromosikan kerja sama internasional melawan Covid-19 dan menjaga stabilitas dan pemulihan ekonomi global," kata Zhao.

Zhao mengataka, G20 tetap berkomitmen pada tanggung jawabnya, memperdalam solidaritas dan kerja sama, dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan dalam kesehatan masyarakat global, ekonomi, dan keuangan.

"China mendukung upaya Indonesia dalam mendorong kerja sama G20 di berbagai bidang sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan," kata Zhao.  

"China akan terus bekerja dalam proses persiapan KTT yang akan diadakan di Bali, dan memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan tata kelola ekonomi global dan mempromosikan pemulihan ekonomi pasca-epidemi," ujarnya.

Staf Khusus untuk Penguatan Program-Program Prioritas Kementerian Luar Negeri Dian Tiansyah Djani dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis (10/3) mengatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia akan tetap fokus pada tiga agenda utama.

"Sesuai dengan tema Presidensi G20 tahun ini, Recover Together, Recover Stronger, Indonesia akan terus berkomitmen untuk mencapai tujuan-tujuan dalam forum tersebut, sehingga menghasilkan hal-hal yang konkret dan berdampak positif bagi negara-negara anggota juga dunia," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA