Namun profesor asal National University of Singapore, Kishore Mahbubani, mengaku tidak sependapat dengan teori tersebut. Pasalnya, China memiliki posisi yang jelas atas Taiwan.
"China hanya akan menginvasi atau mengokupasi Taiwan, jika Taiwan mendeklarasikan kemerdekaannya... Karena China percaya Taiwan adalah bagian dari dirinya," ujar Kishore dalam diskusi virtual yang digelar
Golkar Institute, Rabu (16/3).
Sebaliknya, ia mengatakan, selama "status quo" dijaga, dengan Taiwan menganggap diri mereka sebagai perwakilan dari seluruh China, maka hubungan Taiwan dan China akan tetap berada dalam "gesekan" dan tidak menjadi konflik bersenjata.
Meski begitu, Kishore menyoroti upaya beberapa pihak untuk mengubah "status quo". Seperti kunjungan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo ke Taiwan beberapa waktu lalu.
Selama kunjungan tersebut, Pompeo mendesak agar pemerintah AS mengakui Taiwan sebagai negara yang merdeka.
"Saya pikir penting bagi semua negara untuk menjaga status quo. Jadi apa yang bisa kita, ASEAN, lakukan adalah bagaimana mendorong AS dan China menjaga status quo dan tidak mengubahnya," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: