Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Negosiasi JCPOA, AS Pertimbangkan Cabut IRGC Iran dari Daftar Hitam Organisasi Teroris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sulthan-nabil-herdiatmoko-1'>SULTHAN NABIL HERDIATMOKO</a>
LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO
  • Kamis, 17 Maret 2022, 09:40 WIB
Negosiasi JCPOA, AS Pertimbangkan Cabut IRGC Iran dari Daftar Hitam Organisasi Teroris
Garda Revolusi Iran (IRGC). /Net
rmol news logo Meja perundingan kesepakatan nuklir Iran  2015 (JCPOA) mulai memasuki tahap akhir dari proses negosiasi.

Amerika Serikat kini mempertimbangkan untuk menghapus Garda Revolusi Iran (IRGC) dari daftar hitam organisasi teroris asingnya sebagai cip transaksi atas jaminan Iran yang diduga akan mengekang aktivitas IRGC mereka.

Sebuah sumber anonim yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada Rabu (16/3), dikutip dari Reuters.

Sumber itu mengatakan, AS belum yakin aksi apa dari Iran yang bisa menyeimbangkan cip negosiasi atas pelepasan IRGC dari daftar teroris yang dulunya mantan Presiden AS, Donald Trump masukkan pada 2019.

IRGC adalah faksi kuat di Iran yang mengendalikan kerajaan bisnis serta pasukan elit bersenjata dan intelijen yang dituduh AS melakukan kampanye teroris global.

Sumber anonim tersebut kemudian mengatakan, pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan apakah akan membatalkan penetapan teroris sebagai imbalan atas semacam komitmen dan/atau langkah-langkah Iran, sehubungan dengan kegiatan regional atau IRGC lainnya.

Pertimbangan pemerintahan Biden tentang pertukaran semacam itu pertama kali dilaporkan oleh Axios, mengutip sumber-sumber Israel dan AS.

Namun ketika ditanya tentang kemungkinan AS menghapus IRGC dari daftar terorismenya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price menolak berkomentar selain mengatakan bahwa pencabutan sanksi adalah inti dari negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.

Pekan lalu seorang pejabat Iran mengatakan penghapusan IRGC dari daftar hitam telah dibahas sejak Juni lalu, tetapi masalah itu menjadi lebih rumit setelah Ebrahim Raisi pada musim panas lalu menjadi presiden Iran.

Pejabat Iran itu yang juga berbicara dengan syarat anonim mengatakan, AS tidak dapat menghapus IRGC dari daftar terorisme tanpa konsesi besar dari Iran.

Kemudian ia mengatakan, tawaran tersebut telah ditolak oleh negosiator nuklir utama Iran, Ali Bagheri Kani.

Kemudian dari sumber Axios mengatakan, tidak mudah untuk menyelesaikan negosiasi ini, sebab dalam struktur kekuasaan kompleks Iran, terdapat lusinan komandan IRGC yang memiliki pengaruh besar.

“IRGC bukan hanya cabang militer Iran yang paling ditakuti, tetapi juga merupakan pemain politik dan ekonomi yang kuat disana,” ujar sumber Axios itu.

“Walapun disaat Biden meringankan sanksi Iran sesuai kesepakatan JCPOA, daftar terror itu dapat menjatuhkan hukuman pidana pada siapa pun yang melakukan bisnis dengan individu atau bisnis yang terhubung dengan IRGC,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA