Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China Kritik Bantuan Militer AS ke Ukraina: Lebih Baik Sumbang Makanan, Susu dan Selimut

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 19 Maret 2022, 06:46 WIB
China Kritik Bantuan Militer AS ke Ukraina: Lebih Baik Sumbang Makanan, Susu dan Selimut
Ilustrasi/Net
rmol news logo Bantuan militer Amerika Serikat untuk Ukraina dinilai oleh China hanya akan membuat pemulihan perdamaian dan stabilitas menjadi semakin sulit terwujud.

Alih-alih pasokan militer, Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya pada Jumat (18/3) mendesak pihak lain untuk mengikuti jejaknya, memberikan bantuan kemanusiaan berupa kebutuhan sandang pangan sebagai gantinya.

“China memberi Ukraina makanan, susu bubuk, kantong tidur, selimut, dan tikar tahan air. Tetapi AS justru menawarkan senjata mematikan," kata juru bicara Kemenlu China Zhao Lijian, seperti dikutip dari Global Times.

"Tidak sulit bagi orang untuk menilai apakah makanan, kantong tidur, atau senjata lebih penting bagi penduduk setempat,” tambahnya.

Upaya kemanusiaan China untuk mendukung pengungsi Ukraina telah banyak didukung oleh komunitas internasional, menurut Zhao.

Ia kemudian mengecam AS karena bersikap munafik dan ikut mendukung perang berkelanjutan, menyerukan negara itu untuk merenungkan secara mendalam akar masalahnya.
 
Washington berulang kali meminta Beijing untuk menentukan sikapnya terhadap serangan Rusia. Mereka mendesak  China agar ikut mengutuk Rusia dan memperingatkan konsekuensi potensial jika memberikan bantuan militer kepada tetangganya atau membantunya menghindari sanksi ekonomi. Bantuan militer justru diberikan oleh negara-negara Uni Eropa dan AS.

China secara konsisten mengutuk sanksi tersebut, menyatakan pandangannya bahwa itu adalah cara yang tidak efektif untuk menyelesaikan masalah keamanan.

Presiden Joe Biden pada Rabu (16/3) mengumumkan bahwa ia telah mengalokasikan bantuan tambahan berupa peralatan militer sebesar 800 juta dolar AS dan akan langsung dikirim ke Ukraina. Dikutip dari Aljazeera, bantuan peralatan militer itu akan diberikan dalam bentuk paket yang berupa senjata anti-pesawat, anti-tank, serta drone, serta pertahanan udara jarak jauh.

Sebuah sumber mengatakan bahwa bantuan baru akan mencakup lebih banyak senjata pertahanan termasuk rudal Javelins dan Stingers.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA