Pembahasan mengenai isu Laut China Selatan menjadi salah satu agenda pertemuan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen di Phnom Penh pada Minggu (20/3).
Eksploitasi berlebihan dan penangkapan ikan ilegal oleh China merugikan sumber daya laut dan mata pencaharian dunia. Konflik besar di Laut China Selatan dan Laut China Timur juga diwarnai dengan sengketa antara China dengan banyak negara.
Dalam konferensi pers bersama, Kishida mengatakan kunjungannya ke Phnom Penh merupakan bukti betapa berharganya perdamaian, seperti dikutip
ANI News.
Kemudian ia mengatakan sangat menghormati semangat gigih rakyat Kamboja, yang membangun kembali negara mereka setelah perang saudara yang menghancurkan.
Kishida juga mengungkapkan rasa hormatnya atas upaya proaktif Kamboja untuk memecahkan kebuntuan dalam situasi di Myanmar.
Keduanya bertukar pandangan tentang invasi Rusia ke Ukraina dan setuju untuk bekerja sama untuk melindungi ketertiban internasional.
Mereka sepakat untuk tidak menerima segala upaya untuk mengubah status quo dengan paksa di mana pun di dunia, mengacu pada perang Rusia-Ukraina.
Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Hun Sen juga membahas upaya kerjasama untuk mempererat hubungan dengan Jepang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: