Khamenei di situs webnya mengatakan kegagalan tekanan maksimum AS tercermin dalam pencapaian rakyat Iran pada tahun sebelumnya, menggambarkannya sebagai kemenangan yang dicapai dalam terang perlawanan mereka.
"Berbagai peristiwa yang terjadi di seluruh dunia selama setahun terakhir membuktikan kebenaran jalan yang diambil oleh bangsa Iran," ujar Khamenei, seperti dikutip dari
AFP, Senin (21/3).
Namun demikian, dia menyayangkan pda kenyataan bahwa kondisi mata pencaharian yang tidak menguntungkan dan inflasi masih menjadi salah satu masalah paling pahit di tahun yang berakhir pada 20 Maret itu.
"Masalah ekonomi negara dapat, dan harus diselesaikan," katanya
Nowruz, secara harfiah berarti hari baru, merupakan Tahun Baru Persia yang menandakan hari pertama musim semi. Nowruz biasanya dirayakan sekitar tanggal 21 Maret setiap tahunnya oleh Iran, Pakistan, Afghanistan, Turkmenistan, Albania, Turki dan Azerbaijan.
Dalam sambutan serupa yang dirilis situs kepresidenan, Raisi mengatakan kegagalan kampanye "tekanan maksimum" AS telah menjadi pencapaian terbesar negara itu selama beberapa tahun terakhir, yang dibuat berkat perlawanan rakyat Iran.
Presiden menambahkan bahwa pemerintahannya juga berjanji untuk tidak mengikat nasib ekonomi dengan kesepakatan nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), dan bekerja untuk mencabut dan menetralisir sanksi AS.
Iran menandatangani JCPOA dengan kekuatan dunia pada tahun 2015. Namun, mantan Presiden AS Donald Trump menarik Washington keluar dari perjanjian tersebut pada Mei 2018 dan menerapkan kembali sanksi sepihak terhadap Teheran.
Sejak April 2021, delapan putaran pembicaraan telah diadakan di Wina antara Iran dan pihak-pihak JCPOA yang tersisa, dengan Amerika Serikat yang terlibat secara tidak langsung, untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu.
Khamenei menetapkan tahun kalender baru Iran tahun 1401 sebagai tahun "Produksi: Berbasis Pengetahuan dan Penciptaan Lapangan Kerja."
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: