Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Marah Akan Sanksi Jepang, Rusia Tarik Dirinya Dari Perbincangan Damai Pulau Kuril

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sulthan-nabil-herdiatmoko-1'>SULTHAN NABIL HERDIATMOKO</a>
LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO
  • Selasa, 22 Maret 2022, 15:36 WIB
Marah Akan Sanksi Jepang, Rusia Tarik Dirinya Dari Perbincangan Damai Pulau Kuril
Jepang, Rusia, Pulau Kuril/Net
rmol news logo Rusia menghentikan proyek-proyek ekonomi dan menarik dirinya dari perbincangan bersama terkait Kepulauan Kuril yang disengketakan sejak Perang Dunia II setelah Jepang memberlakukan sanksi-sanksi yang dianggap Rusia keterlaluan.

Dikutip dari Reuters pada Selasa (22/3), Rusia menarik dirinya dari perbincangan itu karena Jepang dianggap sudah keterlaluan akan sanksi yang dijatuhkan kepadanya terkait perang Ukraina.

“Dalam kondisi saat ini, Rusia tidak bermaksud untuk melanjutkan negosiasi dengan Jepang mengenai perjanjian damai,” ujar Kementerian Luar Negeri Rusia.

Kementerian itu mengutip posisi Jepang yang tidak bersahabat secara terbuka dan melakukan upaya untuk merusak kepentingan Rusia, terutama pada sanksi Ukraina.

Akhirnya Rusia menarik dirinya dari pembicaraan dengan Jepang tentang proyek bisnis bersama di Kepulauan Kuril.

Kementerian juga mengatakan, pihaknya menghentikan perjalanan bebas visa warga Jepang ke Kepulauan Kuril Selatan, dan memblokir status mitra Jepang dalam Organisasi Kerjasama Ekonomi Laut Hitam.

Menurut laporan Rusia, Jepang telah memberlakukan sanksi terhadap 76 individu, tujuh bank dan 12 badan lainnya di Rusia. Yang terbaru pada Jumat, adalah pejabat pertahanan dan pengekspor senjata milik negara, Rosoboronexport.

Dilain sisi, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengatakan, dia sangat menentang keputusan Rusia, menyebutnya tidak adil dan sama sekali tidak dapat diterima.

"Seluruh situasi ini telah diciptakan oleh invasi Rusia ke Ukraina, dan tanggapan Rusia untuk mendorong hal ini ke dalam hubungan Jepang-Rusia sangat tidak adil dan sama sekali tidak dapat diterima," ujar Kishida.

"Jepang harus dengan tegas terus memberikan sanksi kepada Rusia dalam kerja sama dengan seluruh dunia," tambahnya.

Kepala Sekretaris Kabinet, Hirokazu Matsuno mengatakan Jepang telah mengajukan protes kepada duta besar Rusia di Tokyo.

Sejarahnya, Rusia dan Jepang masih belum secara resmi mengakhiri permusuhan PD 2, terutama pertikaian di pulau-pulau tak jauh dari pulau paling utara Jepang Hokkaido, yang dikenal di Rusia sebagai Kuril dan di Jepang sebagai Wilayah Utara Jepang. Pulau-pulau itu direbut oleh Uni Soviet pada akhir PD2. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA