Dalam rilisnya, WUC mengungkapkan keprihatinan mendalam atas kabar tersebut. Mereka menilai, kehadiran Wang di Dewan OKI merusak kredibilitas dan kedudukan internasional organisasi tersebut.
“Kehadiran perwakilan pemerintah China di Dewan Menteri Luar Negeri OKI mendatang mencerminkan pengaruh koersif China di antara pemerintah mayoritas Muslim,†kata Presiden WUC, Dolkun Isa, dikutip dari situs resmi WUC.
“Jika OKI berusaha untuk menjadi suara yang dapat dipercaya dari dunia Muslim, ia tidak dapat terus menutup mata terhadap penderitaan jutaan Uighur dan Muslim Turki lainnya di Turkistan Timur," lanjutnya.
Salah satu item agenda utama Dewan yang akan datang adalah penyerahan laporan berkala Observatorium Islamofobia OKI untuk tahun 2021, di mana ia memantau wacana, kebijakan, dan insiden anti-Muslim di seluruh dunia.
Meskipun demikian, dalam pengumuman laporan berkala di situsnya, OKI tidak menyebutkan tentang dugaan adanya kejahatan kekejaman Republik Rakyat China (RRC) yang menargetkan Uighur dan Muslim Turki lainnya di Turkistan Timur.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: