Pesawat dengan penerbangan MU-5735 itu jatuh dari ketinggian 29.100 kaki dan menghantam area pegunungan di Kota Wuzhou, Provinsi Guanxi ketika melakukan perjalanan dari Kunming ke Guangzhou pada Senin (21/3).
Jatuhnya pesawat yang membawa 132 orang itu memicu kebakaran di area sekitar. Dari berbagai foto, video, hingga laporan yang ada, puing-puing pesawat berserakan, sementara korban belum ditemukan.
Ini menjadi kecelakaan udara paling mematikan dalam sejarah China selama 30 tahun terakhir.
“Dengan informasi saat ini, kami tidak dapat membuat penilaian yang jelas tentang penyebab kecelakaan itu,†ujar Direktur Kantor Keselamatan Penerbangan di Otoritas Penerbangan Sipil China, Zhu Tao pada Selasa malam (22/3), seperti dimuat
Al Jazeera.
Zhu mengatakan, saat ini fokusnya adalah mencari
black box yang menyimpan data penerbangan dan perekam suara kokpit.
Sementara penyiar
CCTV mengatakan, medan yang curam, kasar dan ukuran besar puing-puing mempersulit pencarian
black box. Presiden dan CEO dari Flight Safety Foundation, Hassan Shahidi, mengatakan masih terlalu dini untuk mendapatkan jawaban pasti tentang penyebab kecelakaan itu.
“Para penyelidik akan melihat semua aspek penerbangan ini, termasuk masalah mekanis, atau struktural,†kata Hassan.
“Mereka akan melihat sejarah perawatan pesawat serta catatan pelatihan pilot. Boeing diharapkan menjadi bagian dari proses untuk memberikan keahlian yang diperlukan. Penyelidik ingin menemukan perekam data penerbangan dan perekam suara untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," tambahnya.
Berbagai pertanyaan terkait penyebab kecelakaan China Eastern Airlines MU-5735 bermunculan, khususnya ketika pesawat terjun lebih dari 21.000 kaki hanya dalam sekitar satu menit.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.