Tiga minggu lalu, pengiriman pertama sudah diluncurkan, yang menggarisbawahi bahwa negara Nordik itu melanggar kebijakan lama untuk mengirimkan senjata ke negara yang berkonflik.
"Kami tidak bisa mengungkapkan detailnya, kami dapat memastikan pengiriman tiba dengan selamat di Ukraina," kata Marin, kepada wartawan di Brussels ketika para kepala negara Uni Eropa bertemu untuk membahas sanksi lebih lanjut terhadap Rusia, seperti dilaporkan
AP, Kamis.
"Kami harus siap untuk mendukung Ukraina selama perang berlangsung," tambahnya.
Empat hari setelah Rusia menginvasi Ukraina, Finlandia melanggar prinsip yang telah lama dipegangnya untuk tidak memasok senjata ke zona perang. Finlandia justru mengumumkan bahwa mereka akan mengirim senjata anti-tank, senapan serbu, dan amunisi ke Kiev.
Beberapa negara termasuk Swedia, Inggris dan Jerman, minggu ini mengumumkan pengiriman baru ke Ukraina, menyusul permintaan Presiden Volodymyr Zelensky kepada UE dan NATO untuk meningkatkan bantuan militernya.
Finlandia, yang merupakan bagian dari kekaisaran Rusia selama lebih dari 100 tahun, telah berperang dua kali dengan Moskow selama abad terakhir, dan berbagi perbatasan darat dengan Rusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: