Laporan tersebut disiarkan kantor berita
AFP pada Jumat (25/3), sehari setelah pemerintah Ethiopia mengumumkan gencatan senjata sepihak untuk mengizinkan bantuan ke wilayah yang diperangi.
Masih belum jelas bagaimana kedua belah pihak akan menegakkan gencatan senjata tersebut.
"Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres berharap bahwa gencatan senjata ini akan diterjemahkan menjadi penghentian permusuhan yang efektif, dihormati oleh semua pihak dalam konflik ini, untuk memungkinkan akses kemanusiaan yang efektif bagi semua yang membutuhkannya," kata seorang juru bicara PBB dalam sebuah pernyataan.
Konflik antara pemberontak dan pasukan pemerintah telah menewaskan puluhan ribu warga sipil dan mengirim wilayah Tigray ke dalam krisis kemanusiaan yang akut.
Lebih dari 90 persen dari 5,5 juta orang Tigrayan membutuhkan bantuan makanan, menurut PBB.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: