Para pengamat mengatakan sebenarnya China telah menunjukkan citra murah hati dan bertanggung jawab kepada Australia, namun Morrison menutup celah dan malah menunjukkan sikap berlawanan.
"Penolakan Morrison untuk bertemu dengan Xiao menunjukkan rasa tidak hormat yang besar tidak hanya kepada Duta Besar Xiao sendiri, tetapi juga kepada Tiongkok, yang memperlihatkan permusuhannya yang semakin meningkat terhadap Tiongkok," kata Chen Hong, presiden Asosiasi Studi Australia Tiongkok dan direktur Pusat Studi Australia di East China Normal University, seperti dikutip dari
Global Times, Senin (28/3).
"Penolakan Morrison sekali lagi mencerminkan bahwa Canberra bertanggung jawab atas hubungan China-Australia yang lesu," kata Chen.
Para analis memandang Morrison sengaja menunjukkan sikap anti-China nya itu untuk menarik simpati AS, berharap bahwa pasukan di belakang layar dari Washington akan membantunya dalam pemilihan mendatang seperti yang mereka lakukan terakhir kali.
"Pemerintah Morrison akan berusaha keras pada retorika anti-China untuk meningkatkan upaya pemilihannya kembali, dan penolakan untuk bertemu Xiao ini adalah salah satu triknya," kata Yu Lei, kepala peneliti di pusat penelitian untuk negara-negara Kepulauan Pasifik di Universitas Liaocheng di Provinsi Shandong China Timur.
Menurut opini publik di Australia, Morrison diperkirakan akan mundur sebelum pemilihan mendatang mengingat popularitasnya yang merosot dan pemulihan ekonomi yang buruk serta kinerja diplomatik.
"Morrison mengambil garis retorika yang keras terhadap China untuk menunjukkan kesetiaannya kepada beberapa kekuatan di AS, bertaruh mereka akan membantunya dalam pemilihan seperti yang mereka lakukan terakhir kali," kata Yu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: