Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Anne Claire Legendre mengatakan kepada BFM TV, Senin (28/3) bahwa Presiden Emmanuel Macron sekali lagi akan mengadakan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang direncanakan pada 29 Maret.
"Presiden Macron berencana untuk sekali lagi berbicara dengan Vladimir Putin pada Selasa," katanya, seperti dikutip dari
AP.
Sejauh ini, Macron telah melakukan serangkaian percakapan panjang dengan Putin. Bahkan percakapan sudah terjadi ketika desas desus invasi merebak.
"Prancis bermaksud untuk menjaga saluran dialog tetap terbuka," kata Legendre.
Percakapan kedua pemimpin pada 29 Maret akan difokuskan pada operasi kemanusiaan yang bertujuan untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol dengan bantuan Yunani dan Turki, selain -tentu saja- upaya gencatan senjata.
Ketika diminta untuk mengomentari pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov tentang rencana Moskow untuk mengambil tindakan visa pembalasan terhadap negara-negara yang tidak bersahabat, Legendre menegaskan bahwa "semua negara Uni Eropa ada dalam daftar negara-negara yang tidak bersahabat."
Dia mengatakan Prancis tidak tahu pada titik ini pendekatan apa yang sebenarnya diambil Rusia sampai-sampai menjadikan negara-negara Eropa masuk dalam daftar itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: