Castillo dimakzulkan keduanya kalinya hanya dalam delapan bulan masa jabatannya.
Dari laporan
The Independent, pada Senin (28/3), ia berusaha membela diri di hadapan Kongres atas kasus korupsi yang menjeratnya.
"Kami hanya menemukan komentar tanpa konfirmasi, spekulasi, hubngan imajiner," ujar Castillo di depan anggota parlemen.
Castillo adalah seorang politisi pemula yang mengguncang negara ketika ia mengalahkan elit politik untuk menjadi presiden.
Parlemen berusaha mencopot Castillo dengan menyebutnya sebagai subjek dari tiga penyelidikan awal terhadap kemungkinan korupsi, yang menurut hukum Peru tidak dapat dilanjutkan sampai dia keluar dari jabatannya.
Ada pula tudingan terpisah dari calon kolaborator yang menuduh dirinya adalah bagian dari kelompok kriminal yang menerima uang untuk pekerjaan tertentu.
Dalam konstitusi, anggota parlemen menuduh Castillo memiliki ketidakmampuan moral permanen. Kongres diketahui telah menggunakan enam kali sejak 2017 untuk mencoba mencopot presiden.
Terlepas dari apakah Castillo dimakzulkan, langkah terbaru terhadapnya akan menambah gejolak politik Peru dan melemahkan presiden.
Debat di Kongres berlangsung beberapa jam. Setidaknya 87 dari 130 anggota kongres diperlukan untuk menggulingkan presiden.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: