Presiden Mikronesia David Panuelo telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare agar pihaknya tidak menandatangani pakta tersebut karena khawatir dapat menjadikan kawasan Pasifik sebagai perang antara China dan Amerika Serikat (AS).
"Ketakutan saya adalah bahwa kita, Kepulauan Pasifik, akan berada di pusat konfrontasi di masa depan antara kekuatan-kekuatan besar ini," tulis Panuelo dalam surat yang dilihat
Reuters pada Kamis (31/3).
Pada Selasa (29/3), Sogavare mengatakan perjanjian keamanan dengan China siap untuk ditandatangani terlepas dari kekhawatiran yang disampaikan oleh Australia, Selandia Baru dan AS.
“Ini bukan ketakutan yang mustahil, dan telah terjadi sebelumnya. Baik Negara Federasi Mikronesia dan Kepulauan Solomon adalah medan pertempuran selama Perang Dunia Kedua,†sambung Panuelo, sembari menyebut perselisihan AS dan China semakin menguat.
Panuelo mengatakan, Mikronesia memiliki hubungan pertahanan dengan AS, serta hubungan diplomatik dan ekonomi dengan China.
Namun pakta keamanan yang sedang dipersiapkan Sogavare dapat memicu fragmentasi pulau-pulau Pasifik sehingga mereka menjadi alat persaingan kekuatan besar.
Jika hal tersebut terjadi, maka masalah perubahan iklim akan digantikan oleh kekhawatiran tentang perang, seperti halnya konflik di Ukraina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.