Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Ramadhan, Arab Saudi Dukung Gencatan Senjata dengan Houthi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sulthan-nabil-herdiatmoko-1'>SULTHAN NABIL HERDIATMOKO</a>
LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO
  • Jumat, 01 April 2022, 17:21 WIB
Jelang Ramadhan, Arab Saudi Dukung Gencatan Senjata dengan Houthi
Pelabuhan Hodeidah di Yaman, yang operasinya dicekal oleh koalisi Saudi sejak 2014/Net
rmol news logo Arab Saudi telah mendukung proposal gencatan senjata dengan kelompok Houthi di Yaman. Proposal itu diajukan oleh utusan khusus PBB, Hans Grundberg menjelang bulan Ramadhan.

"Kami menanggapi secara positif gencatan senjata dan kami mendukung proposal (Grundberg)," ujar pejabat Arab Saudi yang berbicara dalam syarat anonim, dikutip dari Reuters, Jumat (1/4).

Menurut pejabat itu, Arab Saudi berusaha untuk melepaskan diri dari konflik di kawasan itu, yang dinilai sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.

Dikatakan oleh pejabat Saudi itu, mereka membutuhkan gencatan senjata di Yaman untuk memulai kembali negosiasi yang terhenti demi mengakhiri konflik yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat 80 persen penduduk Yaman bergantung pada bantuan.

"Kami ingin menciptakan suasana yang positif dan dinamis untuk mendorong Yaman menuju perdamaian. Tidak akan ada perdamaian tanpa dialog dengan Houthi," kata pejabat Saudi.

Namun sejauh ini, Houthi tidak menghadiri pembicaraan dengan dalih tidak berada di kawasan netral. Kendati begitu, Houthi juga mengatakan bahwa gencatan senjata itu adalah kemajuan dari pihak koalisi Saudi.

Pada Kamis (31/3), Grundberg bertemu dengan kepala negosiator Houthi di Muscat dan perdana menteri pemerintah yang didukung Saudi di Riyadh untuk membahas gencatan senjata itu.

"Kami membahas langkah-langkah kemanusiaan untuk memudahkan kebebasan pergerakan individu dan komoditas penting ke, dari dan di dalam Yaman," cuitnya di Twitter.

Ia mengatakan proposal PBB, yang didukung oleh Amerika Serikat, adalah gencatan senjata sementara dengan imbalan mengizinkan kapal bahan bakar berlabuh di pelabuhan Hodeidah yang dikuasai Houthi dan sejumlah kecil penerbangan komersial untuk beroperasi dari bandara Sanaa.

Tetapi hingga kini, tanggapan resmi dari Houthi masih dinanti oleh Grundberg.

Koalisi Saudi telah memberlakukan pembatasan wilayah laut dan udara di daerah-daerah yang dikuasai oleh Houthi pada akhir 2014. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA