Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

California Berdarah, Enam Orang Tewas dalam Insiden Penembakan Massal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 04 April 2022, 08:12 WIB
California Berdarah, Enam Orang Tewas dalam Insiden Penembakan Massal
Polisi Sacramento memeriksa lokasi kejadian penembakan/Net
rmol news logo Setidaknya enam orang dilaporkan tewas dan 12 terluka akibat tragedi penembakan massal yang mengguncang pusat ibu kota negara bagian California, Sacramento.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 02:00 dini hari pada Minggu (3/4) waktu setempat, di dekat persimpangan 10th Street dan K Street, di area yang mengarah ke Golden One Center, tempat tim basket Sacramento Kings bermain.

Orang-orang melarikan diri melalui jalan-jalan setelah tembakan cepat terdengar di daerah yang penuh dengan restoran dan bar tersebut.

Polisi di sekitar tempat kejadian segera bergerak. Belum ada tersangka yang ditahan setelah penembakan tersebut.

“Polisi masih mencari pelaku penembakan dan tidak ada yang ditahan,” kata Kepala Polisi Sacramento Kathy Lester kepada wartawan, seperti dikutip dari AP, Senin (4/4).

"Ini adalah situasi yang sangat tragis," katanya.

Dia mengatakan para penyelidik telah tiba di tempat kejadian dan mendesak masyarakat untuk memberikan informasi apa pun yang dapat membantu mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab.

Aktivis komunitas Berry Accius tiba di lokasi sekitar pukul 02:30 setelah seorang anggota dewan kota meneleponnya tentang penembakan itu.

"Hal pertama yang saya lihat seperti korban," katanya seperti dikutip CBS News.

"Saya melihat seorang gadis muda dengan banyak darah di tubuhnya, seorang gadis mengambil gelas darinya, seorang gadis muda berteriak mengatakan, 'Mereka membunuh saudara perempuan saya.' Seorang ibu berlari, 'Di mana anak saya, apakah anak saya tertembak?'," ujarnya.

Usai kkejadian, Walikota Darrell Steinberg mengakui masalah senjata merupakan hal yang harus segera diatasi.

"Meningkatnya kekerasan senjata adalah momok kota, negara bagian dan bangsa kami, dan saya mendukung semua tindakan untuk menguranginya," katanya.

Pernyataan lain datang dari anggota dewan kota Katie Valenzuela. Sambil berurai air mata, di hadapan wartawan dia berkata: "Saya patah hati dan saya marah."

"Komunitas kami layak mendapatkan yang lebih baik dari ini," katanya, berjanji untuk melakukan apa pun yang dia bisa sehingga orang-orang muda tidak tertembak di K Street ketika mereka keluar mencoba untuk bersenang-senang," ujarnya.

Senjata api terlibat dalam sekitar 40.000 kematian per tahun di AS, termasuk bunuh diri, menurut situs Arsip Kekerasan Senjata. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA