Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Deklasikan Kemenangan, Aleksandar Vucic Pastikan Serbia Tetap Bersahabat dengan Rusia dan China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 04 April 2022, 11:18 WIB
Deklasikan Kemenangan, Aleksandar Vucic Pastikan Serbia Tetap Bersahabat dengan Rusia dan China
Presiden Serbia Aleksandar Vucic/Net
rmol news logo Pernyataan kemenangan disampaikan presiden etahana Serbia Aleksandar Vucic sesaat setelah proses pemilihan presiden ditutup pada Minggu (3/4) waktu setempat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hasil prediksi awal Pusat Pemilihan Umum dan Demokrasi yang Bebas telah memberi Vucic 59 persen suara, margin kemenangan yang nyaman.

"Saya senang bahwa sejumlah besar orang memilih dan menunjukkan sifat demokratis masyarakat Serbia," Vucic mengumumkan dalam pidato kemenangan yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari AFP, Senin (4/4).

Berbicara dari markas besar partainya, pemimpin petahana itu juga menyatakan bahwa Serbia, yang saat ini sedang dalam proses bergabung dengan UE, akan tetap berada di jalur Eropa dan reformis, tetapi juga berteman dengan Rusia dan China.

"Kami akan mempertahankan kebijakan yang penting bagi Eropa, Rusia, dan Amerika, dan itu adalah netralitas militer," kata Vucic.

"Serbia akan berusaha menjaga hubungan persahabatan dan kemitraan di banyak bidang dengan Federasi Rusia," ujarnya.

Sekitar 50,82 persen pemilih terdaftar memberikan suara mereka pada saat pemungutan suara ditutup pada Minggu pukul 8 malam waktu setempat. Tidak ada penyimpangan pemungutan suara yang serius yang dilaporkan oleh Komisi Pemilihan Umum Negara Bagian, dan hasil resmi diperkirakan akan diumumkan pada hari Senin (4/4) waktu Serbia.

Seperti di negara tetanggnya, Hongaria, yang juga mengadakan pemilihan parlemen pada hari Minggu, oposisi Serbia berusaha untuk menggambarkan petahana sebagai boneka Rusia, bahkan ketika sebagian besar orang Serbia mendukung netralitas untuk negara mereka, terutama mengingat kebencian yang mendalam terhadap NATO yang timbul dari kampanye pengeboman aliansi tahun 1999.

Meskipun ikut bergabung dengan sebagian besar negara Eropa dalam mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina di PBB, Vucic tidak ikut menjatuhkan sanksi, mencatat bahwa Beograd bergantung pada Moskow untuk sebagian besar energi dan sumber daya lainnya dan untuk memaksakan sanksi kejam bisa menjadi bumerang secara signifikan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA