Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pertama Kali, AS Kirim Sistem Pertahanan Udara Patriot ke Filipina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 04 April 2022, 13:45 WIB
Pertama Kali, AS Kirim Sistem Pertahanan Udara Patriot ke Filipina
Sistem pertahanan udara buatan Amerika Serikat, Patriot/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS) mengerahkan sistem pertahanan udara dan rudal canggihnya, Patriot, ke Filipina sebagai bagian dari latihan perang bersama Balikatan 2022.

Itu adalah pertama kalinya bagi AS mengerahkan sistem rudal Patriot ke luar negeri melalui darat dan laut. Di Filipina, Patriot dikerahkan di Aparri, Provinsi Cagayan di utara.

Angkatan Darat Pasifik AS mengatakan sistem rudal Patriot dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuan AS untuk bergerak di sekitar kawasan Indo-Pasifik saat dibutuhkan.

“Pembela udara dari Bravo Battery, Batalyon 1, Resimen Artileri Pertahanan Udara 1 yang berbasis di Okinawa, Jepang, membuat sejarah minggu ini ketika mereka melakukan penyisipan amfibi pertama dari Paket Keterlibatan Minimum Patriot di Aparri, Filipina, sebagai bagian dari Balikatan '22,” kata Angkatan Darat Pasifik AS di Twitter pada 31 Maret lalu.

Pakar keamanan maritim dari S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura, Collin Koh, mengatakan AS tampaknya sedang menguji konsep baru untuk operasi teater Pasifik di masa depan, dan ini cocok dengan pola latihan mereka baru-baru ini di sekitar kawasan.

“Penempatan Patriot secara khusus akan menyiratkan kekhawatiran Amerika tentang menambah pertahanan pasukannya di teater melawan ancaman rudal musuh AS yang semakin meningkat,” ujarnya, seperti dikutip The Star, Senin (4/4).

Koh menilai, latihan Balikatan di Cagayan tidak ditujukan secara khusus pada situasi Taiwan. Meskipun dia mengatakan ada kemungkinan indikasi bahwa AS akan menggunakan Filipina sebagai tempat pementasan potensial untuk operasinya dalam skenario darurat Selat Taiwan.

“Di bawah skenario potensial ini, penyebaran Patriot tampaknya relevan secara operasional. Apalagi mengingat Filipina memiliki pertahanan udara yang relatif lemah,” kata Koh.

AS dan Filipina kembali menggelar latihan militer gabungan terbesar mereka untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir.

Latihan gabungan bernama "Balikatan" ini memiliki arti bahu-ke-bahu. Latihan ini melibatkan 8.900 tentara, dan mencakup latihan tembakan langsung, hingga penggunaan kendaraan serbu amfibi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA