Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Taiwan Latih Pasukan Anti Tank, Antisipasi Invasi China Daratan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sulthan-nabil-herdiatmoko-1'>SULTHAN NABIL HERDIATMOKO</a>
LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO
  • Senin, 04 April 2022, 19:26 WIB
Taiwan Latih Pasukan Anti Tank, Antisipasi Invasi China Daratan
Angkatan Laut Taiwan/Net
rmol news logo Militer Taiwan telah menggunakan rudal Javelin buatan Amerika Serikat dalam pelatihan selama pekan ini, untuk menguji keefektifannya dalam membantu mencegah potensi serangan dari China daratan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Brigade Marinir ke-66, yakni unit untuk menjaga Taipei, ibukota pulau itu, telah berlatih menembakkan rudal portabel, yang dijuluki "pembunuh tank".

Menurut Kantor Berita Militer Taiwan pada Minggu (3/4), yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan Taiwan, marinir dari brigade itu bergabung dengan angkatan udara dan unit tentara dalam serangkaian latihan dalam sepekan terakhir di Komando Pangkalan Pelatihan Operasi Gabungan di Pingtung, Taiwan Selatan.

Selama pelatihan, selain pasukan angkatan darat Taiwan, angkatan udara juga mengerahkan jet tempur F-16 mereka. Ada juga pelatihan howitzer, mortir, tank, kendaraan serbu amfibi dan helikopter OH-58D buatan AS.

FGM-148 Javelin adalah sistem rudal anti tank portabel buatan Amerika yang telah digunakan Taiwan sejak 1996. Hulu ledaknya mampu mengalahkan tank modern dengan menyerang mereka dari atas, di mana pertahanannya paling rentan.

Angkatan bersenjata Taiwan memiliki sekitar 1.000 rudal Javelin untuk digunakan di angkatan darat dan korps marinir. Mereka telah membeli 400 ekstra dari AS, dan ini diharapkan akan dikirimkan dalam batch, mulai tahun ini.

Rudal Javelin dan 42 sistem peluncurannya menelan biaya 112 juta dolar AS, menurut dokumen anggaran Kementerian Pertahanan.

Militer pulau itu juga telah memesan 250 rudal Stinger dari AS. Rudal-rudal itu diharapkan akan dikirim ke Taiwan pada tahun 2026.

Pemerintah Taiwan mengawasi perang di Ukraina dengan cermat, dan mengambil pelajaran darinya dengan harapan dapat meningkatkan kesiapan tempurnya sendiri terhadap China.

“Pelajaran yang dapat kita ambil dari perang Rusia-Ukraina adalah bahwa, terlepas dari kelemahan militernya, Ukraina masih dapat menggunakan keunikan medan perang domestiknya dan kemampuan asimetrisnya (penggunaan senjata bergerak dan mudah dioperasikan) untuk melawan musuh raksasa seperti Rusia,” ujar Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo dalam laporan militer tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA