Mengenal Program Beasiswa Jepang Bersama Yusron Senpai

Setidaknya ada tiga jenis beasiswa yang ditawarkan kepada pelajar sejauh ini, yaitu beasiswa dari pemerintah Jepang, beasiswa dari perusahaan-perusahaan swasta Jepang, dan beasiswa dari perguruan tinggi Jepang itu sendiri.

Mengutip data, Sekretaris 1 Bidang Pendidikan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Takashi Yusuke, menyebut jumlah mahasiswa Indonesia di Jepang saat ini mencapai 5.000 orang.

Dengan angka tersebut, jumlah mahasiswa Indonesia di Jepang saat ini berada di urutan ke-6, di bawah China, Vietnam, Nepal, Korea Selatan, dan Jepang.

"Kalau dari sisi penerima beasiswa pemerintah Jepang, jumlah mahasiswa Indonesia yang saat ini sedang studi di Jepang dengan beasiswa itu berjumlah sekitar 800 orang. Ini tertinggi jika dibanding negara-negara lain," ujar Yusuke ketika berbincang dengan Yusron Ihza Mahendra dalam program "Yusron Senpai, Hai!".

Perbincangan tersebut diunggah di akun YouTube Yusron Senpai pada Senin (4/4).

Selama perbincangan tersebut, dikatakan pelamaran beasiswa bukan hanya bisa dilakukan sebelum berangkat ke Jepang, namun juga ada yang dapat dilamar setelah menjadi mahasiswa di Jepang.

Adapun program beasiswa yang ditawarkan juga bervariasi, mulai dari jenjang S1, S2, hingga S3. Terdapat juga program khusus untuk para teknisi atau pelajar sekolah kejuruan.

Khusus untuk program S2 dan S3, pada umumnya diharuskan untuk memiliki kemampuan berbahasa Jepang. Tetapi tidak semua perguruan tinggi menerapkan tersebut.

"Jika kemampuan Bahasa Jepang calon dinilai tidak mencukupi, maka ada waktu untuk belajar bahasa maksimum dua tahun," tambah Yusuke.

Di samping itu, jumlah uang beasiswa yang diterima setiap bulannya juga berbeda-beda pada setiap program. Umumnya, dana beasiswa yang diterima setiap bulan mencapai 110 ribu yen (Rp 13,6 juta) hingga 140 ribu yen (Rp 17,4 juta).

Penasaran dengan program beasiswa di Jepang? Saksikan perbincangan lengkap "Yusron Senpai, Hai!" di kanal YouTube "Yusron Senpai".