Pentagon pada Selasa (5/4) mengatakan, paket persenjataan senilai 95 juta dolar AS itu termasuk pelatihan, perencanaan, penerjunan, penyebaran, operasi, pemeliharaan dan pemeliharaan Sistem Pertahanan Udara Patriot dan peralatan terkait,
"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," kata Pentagon, seperti dikutip
Reuters.
Pentagon mengatakan penjualan tersebut akan membantu Taiwan untuk pencegahan ancaman regional dan memperkuat pertahanannya.
Kantor kepresidenan Taiwan mencatat ini adalah penjualan senjata ketiga yang diumumkan sejak Presiden Joe Biden menjabat, dan menunjukkan sifat "kokoh" dari hubungan mereka.
"Taiwan akan terus menunjukkan tekadnya untuk membela diri, dan terus memperdalam kemitraan kerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang berpikiran sama," kata jurubicara Xavier Chang.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya memperkirakan kesepakatan itu akan "efektif" dalam sebulan.
Taiwan yang diklaim China telah mengeluhkan peningkatan tekanan militer oleh Beijing untuk mencoba dan memaksa pulau itu untuk menerima kedaulatannya.
Sementara AS terikat oleh hukum untuk memberi Taiwan sarana untuk membela diri, meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: