Kementerian Luar Negeri negara itu menyatakan pada Rabu (6/4), bahwa kegiatan diplomat tersebut bertentangan dengan kepentingan keamanan Luksemburg, seperti dikutip dari
RTL, Kamis (7/4).
"Hari ini, Luksemburg membuat keputusan untuk menyatakan seorang diplomat kedutaan Rusia, yang tindakannya bertentangan dengan kepentingan keamanan Luksemburg, sebagai persona non grata," kata Kementerian, menambahkan bahwa diplomat itu harus meninggalkan negara itu dalam waktu dua minggu
Langkah itu diambil sebagai tanggapan atas invasi Rusia dan kejahatan perang di Bucha yang diduga dilakukan Rusia terhadap ratusan warga sipil, menurut Menteri Luar Negeri Jean Asselborn dalam siaran persnya.
Rusia telah berkali-kali mmebantah tuduhan kejahatan perang di Bucha dan menantang Ukraina dan siapa pun yang menudingnya untuk bertemu di Dewan Keamanan PBB.
Moskow juga telah mengutuk keputusan yang diambil oleh negara-negara Uni Eropa dan mengumumkan akan melakukan pembalasan.
Sebuah proyek sukarelawan jurnalistik yang disebut 'InformNapalm' mengklaim telah mengidentifikasi komandan Rusia yang bertanggung jawab atas pembantaian di Bucha. Menurut 'InformNapalm', orang yang bertanggung jawab adalah Kolonel Rusia Azatbek Omurbekov, yang brigadenya memang aktif di Bucha.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: