"Korban meninggal, apakah itu warga sipil atau pun dari kalangan penegak keamanan, tentunya hal-hal yang sangat kita sesalkan, dan untuk itu kita memiliki keprihatinan yang mendalam," ujar jurubicara Kemlu, Teuku Faizasyah.
Berbicara selama
press briefing virtual pada Kamis (7/4), Faizasyah menegaskan Indonesia memberikan dukungan atas upaya Sekretaris Jenderal PBB dan Dewan HAM PBB untuk membuat tim investigasi independen demi menyelidiki dugaan-dugaan dan kemungkinan pelanggaran hukum peperangan di wilayah Ukraina.
"Diharapkan adanya satu tim investigasi independen agar memberikan kejelasan yang seluas-luasnya atas apa yang terjadi, terlepas dari berbagai pemberitaan yang sama-sama kita ikuti," tambahnya.
Ratusan mayat dilaporkan telah ditemukan di Bucha, setelah pasukan Rusia meninggalkan wilayah tersebut pada Minggu (3/4). Pemerintah Ukraina dan Barat menuding Rusia bertanggung jawab atas penghilangan nyawa secara massal di Bucha, yang disebut sebagai "pembantaian".
Peristiwa ini juga mendorong gelombang sanksi baru dari negara-negara Barat terhadap Rusia, meski Moskow telah membantahnya dan menyebut informasi di Bucha sebagai palsu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: