Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Kamis (7/4) mengatakan dubesnya dikirim kembali sebagai tanggaan atas seruan kekuatan politik moderat Lebanon dan Perdana Menteri Najib Mikati.
Saudi Press Agency juga menyebut pentingnya Lebanon kembali ke pelukan Arab.
Pernyataan serupa telah dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Kuwait. Kantor Mikati mengatakan utusan Kuwait akan kembali sebelum akhir minggu.
Kemudian dikutip
Reuters, Kementerian Luar Negeri Yaman mengumumkan kembalinya utusannya ke Lebanon.
"Langkah itu sebagai tanggapan atas janji Beirut untuk menghentikan kegiatan dan praktik ofensif ke negara-negara Arab," kata Kemlu Yaman.
Lewat unggahan di Twitter, Mikati menyambut langkah tiga negara Teluk untuk mengirimkan kembali dubes mereka. Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjunjung tinggi hubungan dengan negara-negara Teluk.
Arab Saudi dan negara-negara Teluk pernah menjadi donor utama untuk Lebanon. Tetapi hubungan mereka menegang selama bertahun-tahun dengan meningkatnya pengaruh gerakan Hizbullah yang didukung Iran.
Hubungan yang memburuk telah mencapai titik terendah baru Oktober lalu setelah seorang mantan menteri pemerintah Lebanon mengkritik pertempuran koalisi militer pimpinan Saudi di Yaman.
Keretakan hubungan dengan negara Teluk telah menambah kesulitan yang dihadapi Lebanon saat berjuang dengan krisis keuangan parah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: