Begitu yang dikatakan oleh jurubicara Kremlin, Dmitry Peskov ketika menanggapi kemungkinan dua negara tersebut bergabung dengan NATO.
"JIka kedua negara bergabung, kita harus membuat sayap barat kita lebih canggih dalam hal memastikan keamanan kita," ujar Peskov kepada
Sky News, Kamis (7/4).
Namun, dia mengatakan Rusia tidak akan melihat langkah itu sebagai ancaman eksistensial.
Invasi Moskow ke Ukraina sejak 24 Februari lalu dikatakan bertujuan antara lain untuk menurunkan potensi militer Ukraina dan mencegahnya menjadi jembatan bagi serangan NATO.
Langkah Rusia itu telah mendorong kedua negara Nordik untuk mempertimbangkan bergabung dengan aliansi yang dipimpin AS.
Sejauh ini, invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan kematian ribuan warga sipil dan tentara dan kehancuran kota-kota dan pemukiman, serta memicu rentetan sanksi Barat yang terkoordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: