Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengadilan Turki Memutuskan. Persidangan Kasus Khashoggi Ditransfer ke Arab Saudi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sulthan-nabil-herdiatmoko-1'>SULTHAN NABIL HERDIATMOKO</a>
LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO
  • Jumat, 08 April 2022, 14:07 WIB
Pengadilan Turki Memutuskan. Persidangan Kasus Khashoggi Ditransfer ke Arab Saudi
Mendiang Jamal Khashoggi/Net
rmol news logo Pengadilan Turki memutuskan untuk menangguhkan persidangan in absentia dari 26 warga Arab Saudi yang dituduh terlibat dalam pembunuhan brutal kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi. Kasus ini selanjutnya akan ditransfer ke Arab Saudi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Keputusan yang diambil pada Kamis (7/4) tersebut tetap dilakukan meskipun ada peringatan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia, bahwa menyerahkan kasus ini ke kerajaan akan mengarah kepada penyembunyian bukti pembunuhan yang diduga arahan dari Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).

Rencana ini didorong oleh rekomendasi jaksa penuntut dalam kasus tersebut agar kasus dipindahkan ke kerajaan Arab Saudi. Alasannya, persidangan di Turki tetap tidak meyakinkan.

Menteri Kehakiman Turki yang mendukung rekomendasi tersebut menyebut persidangan di Turki akan dilanjutkan jika muncul ketidakpuasan atas hasil peradilan di kerajaan.

Namun, tidak jelas apakah Arab Saudi, yang telah mengadili beberapa terdakwa secara tertutup, akan melakukan sidang ini secara terbuka.

Di sisi lain, putusan Pengadilan Turki mendapat protes dari para pembela HAM yang mendesak Turki untuk tidak mentransfer kasus tersebut ke Arab Saudi.

“Dengan mengalihkan kasus pembunuhan yang dilakukan di wilayahnya, Turki akan dengan sadar dan rela mengembalikan kasus tersebut ke tangan mereka yang memikul tanggung jawabnya,” ujar Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard, seperti dikutip SCMP, Kamis (7/4).

“Apa yang terjadi dengan komitmen Turki yang menyatakan bahwa keadilan harus ditegakan untuk pembunuhan dan kasus mengerikan ini tidak akan pernah menjadi pion dalam perhitungan dan kepentingan politik?” tambahnya.

Mendiang Khashoggi adalah warga Amerika Serikat yang menulis untuk The Washington Post. Ia dibunuh pada 2 Oktober 2018 di konsulat Arab Saudi di Istanbul. Saat itu ia pergi untuk membuat janji guna mengumpulkan dokumen yang diperlukan baginya untuk menikahi tunangannya asal Turki, Hatice Cengiz.

Khashoggi di masa itu sering mengkritik kebijakan politik MBS di kolom Washington Post. Sebelum mengasingkan diri ke AS pada 2017, selama bertahun-tahun, Khashoggi dianggap sebagai orang dalam keluarga kerajaan Saudi yang terpercaya.

Hingga kini jenazah Khashoggi belum ditemukan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA