Pekan lalu, Khan telah membubarkan parlemen demi menggagalkan pemungutan suara mosi tidak percaya terhadap dirinya yang diajukan oleh oposisi. Ketika itu, Khan diperkirakan kalah lantaran mitra koalisinya mundur dan oposisi merebut suara mayoritas.
Langkah Khan tersebut dinilai Mahkamah Agung pada Kamis malam (7/4) sebagai tindakan inkonsistusional. Mahkhamah Agung lantas memutuskan agar parlemen kembali menggelar sesi pemungutan suara terkait mosi tidak percaya terhadap Khan pada Sabtu (9/4).
Putusan tersebut menambah kisruh politik di tengah krisis ekonomi yang dihadapi oleh Pakistan saat ini, denagn mata uang rupee mencapai posisi terendah sepanjang masa pada Kamis dan cadangan devisa jatuh.
Sementara di Twitter, Khan mengaku telah mengadakan rapat kabinet pada Jumat (8/4). Ia juga akan menyampaikan pidato di hadapan negara.
"Pesan saya kepada bangsa kita adalah saya selalu dan akan terus berjuang untuk (Pakistan) sampai titik terakhir," cuitnya.
Sementara itu, kekacauan politik yang semakin dalam dikhawatirkan para ahli dapat mengundang militer untuk turun tangan dan menyingkirkan pemerintahan sipil.
Namun jika putusan Mahkamah Agung diikuti, maka Khan diyakini akan digulingkan oleh parlemen.
Khan adalah mantan atlet kriket yang membawa kemenangan bagi Pakistan di Piala Dunia 192. Pria 69 tahun itu memenangkan pemilu pada 2018.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: