Disampaikan Bank Dunia pada Minggu (10/4), Ukraina akan terkena dampak paling parah, ekonominya menyusut 45,1 persen pada 2022. Sementara Rusia, yang telah terkena sanksi ekonomi AS dan sekutu Baratnya diperkirakan akan mengalami penurunan PDB sebesar 11,2 persen.
“Perang memiliki dampak yang menghancurkan pada kehidupan manusia dan menyebabkan kehancuran ekonomi di kedua negara,†kata Bank Dunia, seperti dikutip dari
Reuters, Senin (11/4).
Selain Belarusia dan Moldova, dua negara tetangga dekat Rusia dan Ukraina, Bank Dunia juga meramalkan kerugian ekonomi yang signifikan akan terjadi juga di kawasan Eropa dan Asia Tengah bahkan seluruh dunia.
"Seperti dua tetangga langsung Ukraina, Kirgistan dan Tajikistan akan meluncur ke dalam resesi tahun ini karena dampak ekonomi dari krisis meluas," kata bank tersebut.
Diperkirakan kontraksi ekonomi kawasan akan dua kali lebih parah dari penurunan PDB yang dialami pada tahun 2020, ketika pandemi Covid-19 mengganggu aktivitas bisnis.
"Invasi Rusia memberikan pukulan besar bagi ekonomi Ukraina dan telah menimbulkan kerusakan besar pada infrastruktur," kata Anna Bjerde, wakil presiden Bank Dunia untuk Eropa dan Asia Tengah, dalam sebuah pernyataan.
"Ukraina membutuhkan dukungan keuangan besar-besaran segera karena berjuang untuk menjaga ekonominya berjalan dan pemerintah berjalan untuk mendukung warga Ukraina yang menderita dan menghadapi situasi ekstrem," ujarnya.
Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan Kiev untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014, dan pengakuan Rusia pada republik Donbass di Donetsk dan Luhansk.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: