Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Tahan Ditekan Barat, Obrador Akhirnya Ikut Mengecam Invasi Rusia ke Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 11 April 2022, 08:25 WIB
Tak Tahan Ditekan Barat, Obrador Akhirnya Ikut Mengecam Invasi Rusia ke Ukraina
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador/Net
rmol news logo Setelah berminggu-minggu berusaha untuk tetap besikap netral, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador akhirnya bergabung dengan negara-negara Barat untuk menyatakn kecaman atas invasi Rusia ke Ukraina.

Perubahan sikap itu disampaikan Lopez Obrador lewat sebuah unggahan video yang dibagikannya di Twitter, sambil mengingatkan dunia bahwa beberapa kritikus paling keras yang mengecam Rusia, seperti AS, Prancis, dan Spanyol, sebelumnya juga telah menyerang negaranya.

“Kami tidak menerima invasi Rusia ke Ukraina karena kami menderita akibat invasi,” kata Lopez Obrador, seperti dikutip dari AFP, Senin (11/4).

Lopez Obrador mengeluarkan pernyataan videonya untuk dimasukkan dalam acara penggalangan dana 'Stand Up for Ukraine' pada Sabtu, sebuah kampanye yang menurut penyelenggara berupaya mengumpulkan uang untuk bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Ukraina.  

Presiden Meksiko menolak undangan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk menghadiri acara tersebut, tetapi dia setuju untuk mengeluarkan pernyataan yang menentang “invasi Rusia.”

Namun demikian, komentar Lopez Obrador dalam videonya kemungkinan tidak setajam yang diinginkan oleh beberapa kritikusnya. Dia tidak menuduh Rusia melakukan kejahatan perang, seperti yang dilakukan Trudeau dan Presiden AS Joe Biden, dan dia tidak memberikan indikasi bahwa Meksiko akan bergabung dalam menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.  

Dia berbicara lebih secara umum tentang penentangannya terhadap perang, daripada mengutuk tindakan spesifik oleh Rusia.

"Kami mendukung solusi damai untuk konflik antara Rusia dan Ukraina," katanya.

“Perdamaian harus dicapai sehingga baik orang Ukraina maupun orang-orang Rusia atau negara lain di dunia terus menderita absurditas seperti itu karena perang memalukan dan tidak boleh dicari," lanjut Lopez Obrador.

Presiden Meksiko sebelumnya menolak tekanan internasional untuk mengutuk Moskow, dengan mengatakan itu adalah kebijakan negaranya untuk "menjaga hubungan baik dengan semua negara di dunia."  

Meksiko juga menyatakan abstain dalam pemungutan suara PBB untuk menangguhkan Rusia dari Dewan HAM PBB. Namun, sehari kemudian Presiden AS Joe Biden langsung menghubunginya dan membicarakan kerja sama.

Bulan lalu, Duta Besar AS untuk Meksiko Ken Salazar mendesak anggota parlemen Meksiko untuk memihak Moskow.

Duta Besar Ukraina untuk Meksiko, Oksana Dramaretska, meningkatkan tekanan dengan men-tweet gambar mayat di jalan-jalan Ukraina yang ditujukannya untuk Obrador.  

"Apakah Anda benar-benar ingin melanjutkan hubungan persahabatan dengan orang-orang di Kremlin yang melakukan genosida setelah ini?" dia bertanya kepada presiden.  

“Seluruh dunia sedang mengoordinasikan upaya untuk membawa Rusia ke pengadilan. Kami membutuhkan dukungan dari Meksiko," ujarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA