"Akan ada serangan. Pidak hanya di Mariupol, tetapi juga di tempat lain, kota dan desa," kata Kadyrov dalam sebuah video yang diposting di saluran Telegra-nya pada Senin pagi (11/4).
"Luhansk dan Donetsk, kami akan sepenuhnya membebaskan di tempat pertama, dan kemudian mengambil Kyiv dan semua kota lainnya," tambah Presiden Republik Chechnya itu, seperti dikutip
Reuters.
Kadyrov, yang sering menggambarkan dirinya sebagai "prajurit kaki" Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan tidak ada keraguan tentang Kyiv.
"Saya jamin, tidak ada satu langkah pun yang akan diambil kembali," tegasnya.
Kadyrov telah berulang kali dituduh oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa melakukan pelanggaran hak asasi manusia, yang dibantahnya.
Moskow berperang dua kali dengan separatis di Chechnya, wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di Rusia selatan, setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991.
Tetapi sejak itu telah menggelontorkan sejumlah besar uang ke wilayah itu untuk membangunnya kembali dan memberi Kadyrov otonomi yang luas.
Kremlin menggambarkan tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya sejak 24 Februari 2022.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: