Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Imran Khan Jatuh, Hubungan Beijing-Islamabad Akan Semakin Solid di Bawah Kepemimpinan Baru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 11 April 2022, 10:55 WIB
Imran Khan Jatuh, Hubungan Beijing-Islamabad Akan Semakin Solid di Bawah Kepemimpinan Baru
Ilustrasi/Net
rmol news logo Hubungan antara Pakistan dan China menjadi sorotan setelah tergulingnya Imran Khan dari jabatannya sebagai perdana menteri dalam sidang mosi tidak percaya parlemen pada Minggu (10/4) waktu setempat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sejumlah ahli dari kedua negara meyakinkan bahwa pergolakan politik besar di Islamabad tidak akan mempengaruhi persahabatan yang solid antara China dan Pakistan, meskipun ada tudingan China meninggalkan negara itu di tengah krisis.

Analis percaya pemerintah baru akan terus menjunjung tinggi tradisi lama Pakistam untuk memastikan persahabatan dengan China dan semua proyek kerja sama China-Pakistan akan tetap berjalan dan tidak terpengaruh.

Keyakinan para analis berdasar pada kemungkinan diangkatnya pemimpin oposisi Shehbaz Sharif, adik dari mantan perdana menteri Nawaz Sharif, yang telah lama mempromosikan hubungan China-Pakistan. Untuk itu, kerja sama antara kedua negara diyakini bisa lebih baik daripada di bawah Khan.  

Para ahli juga mencatat, China tidak perlu khawatir meski AS selalu berusaha menghasut atau memperkeruh hubungan China-Pakistan, terutama menargetkan proyek China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) dan Belt and Road Initiative (BRI).

"China adalah mitra yang paling dapat diandalkan, dapat dipercaya, kuat, dan tak tergantikan bagi negara tersebut," kata para analis.

Qian Feng, direktur departemen penelitian di Institut Strategi Nasional di Universitas Tsinghua mengatakan kepada Global Times, secara umum, permasalahan internal di Pakistan saat ini tidak ada hubungannya dengan kuatnya ikatan dengan China, sehingga tidak akan berdampak signifikan terhadap kerja sama China-Pakistan.

"Khan berasal dari partai politik yang baru naik; Gerakan Pakistan untuk Keadilan. Ketika partai politik besar tradisional seperti Liga Muslim Pakistan (Nawaz) atau Partai Rakyat Pakistan (PPP) kembali berkuasa, kerjasama China-Pakistan bisa lebih baik karena partai-partai besar tradisional ini memiliki hubungan yang lebih dekat dan lebih dalam dengan China," kata Qian.

Rana Ali Qaisar Khan, anggota eksekutif Central Standing Committee Partai Nasional Pakistan dan pakar hubungan China-Pakistan, mengatakan hal yang sama.

"China adalah teman Pakistan dalam segala cuaca, jadi siapa pun yang memimpin pemerintahan, mereka tidak dapat mempengaruhi hubungan dengan China," katanya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada konferensi pers rutin pada Rabu ketika ditanya tentang situasi politik saat ini di Pakistan bahwa China mengikuti prinsip non-intervensi dalam urusan internal negara lain.

"China dan Pakistan adalah mitra kerja sama strategis dalam segala cuaca. Sejarah telah membuktikan berkali-kali bahwa hubungan China-Pakistan selalu tak tergoyahkan dan kokoh, tidak peduli bagaimana lanskap internasional dan situasi domestik masing-masing dapat berubah," kata Zhao saat itu.

Zhao mengatakan, China percaya bahwa situasi keseluruhan kerja sama dengan Pakistan dan pembangunan Koridor Ekonomi China-Pakistan tidak akan terpengaruh oleh situasi politik di Pakistan.

"Sebagai 'sekutu besi' Pakistan, kami sangat berharap semua pihak di Pakistan akan tetap bersatu dan bekerja sama untuk pembangunan dan stabilitas nasional," tambah Zhao. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA