Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tidak Seperti yang Dituduhkan, Ini Kronologis Peristiwa Bucha Menurut Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 12 April 2022, 08:01 WIB
Tidak Seperti yang Dituduhkan, Ini Kronologis Peristiwa Bucha Menurut Rusia
Kota Bucha yang porak poranda/Net
rmol news logo Dunia internasional terus menyoroti peristiwa pembunuhan di Bucha, dengan desakan agar mereka yang bertanggung jawab segera diadili. Tim investigasi pun masih terus bekerja bersama-sama dengan badan lain untuk menyelidiki kejahatan perang yang diduga dilakukan pasukan Rusia.

Bucha telah porak poranda dengan ratusan mayat tergeletak di jalan-jalan dalam posisi yang mengenaskan, saat dikunjungi pihak berwenang pada 4 April lalu. Rumah, gedung, dan banyak kendaraan tank yang hangus seperti diledakkan.

Selain Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Joe Biden yang paling keras menyuarakan pengadilan segera dan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada Rusia.

"Sebenarnya kalau Anda melihat apa yang terjadi di Bucha, orang ini (Putin) brutal. Apa yang terjadi pada Bucha keterlaluan dan semua orang melihatnya. Putin adalah penjahat perang," kata Biden dalam pernyataanya seperti dikutip AFP.

Apa yang dipublikasikan media barat beserta dengan hujatan keras, seolah meyakini bahwa Rusia telah melakukan kejahatan yang membabi buta.

Rusia telah mengeluarkan bantahannya. Mengatakan bahwa apa yang dikatakan Kiev dan negara-negara Barat adalah cara mereka untuk semakin menjatuhkan Rusia.

“Pasukan Rusia keluar dari wilayah Kiev termasuk dari Kota Bucha. Artileri pasukan Ukraina terus menyerang pasukan Rusia yang sedang keluar dari area pemukiman kota. Serangan Ukraina tersebut dilakukan pada tanggal 30-31 Maret 2022,” isi pernyataan Kedutaan Besar Rusia terkait peristiwa di Bucha.

Melalui akun resmi di Twitter, Kedutaan Besar memaparkan kronologi peristiwa Bucha.

30 Maret
Pasukan Rusia keluar dari wilayah Kyiv, termasuk dari Kota Bucha. Artileri pasukan Ukraina terus melanjutkan serangan pada pasukan Rusia yang sedang keluar dari area permukiman kota. Serangan dilakukan pada 30 hingga 31 Maret.

31 Maret
Dalam pesan video, Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk mengonfirmasi bahwa tidak ada pasukan Rusia di kotanya. Selain itu, tidak ada penduduk yang ditembak ataupun yang tangannya terikat ditemukan di jalan-jalan.

1 April

Wakil Dewan Kota Rakyat Ekaterina Ukraintseva menginformasikan dalam akun Facebook pelaksanaan operasi pembebasan Kota Bucha. Dalam pesan video itu, dia meminta penduduk setempat tidak mengganggu operasi pembebasan.

Di malam harinya, muncul pesan tentang diberlakukannya jam malam hingga pukul 6.00 pagi, yang berlangsung hingga 5 April 2022. Penduduk setempat dilarang keluar dari rumah.

Pada saat yang sama, pasukan Ukraina mempublikasikan video mereka dari jalan-jalan Kota Bucha dan tidak ada seorang pun yang ditembak. Jam malam kemudian ditiadakan pada tanggal 3 April.

2 April
Polisi Nasional Ukraina memublikasikan video di YouTube dari Kota Bucha tentang operasi pembebasan kota itu dan tidak ada orang yang ditembak.

Dari arah yang berlawanan, satuan pertahanan wilayah dari Kiev masuk Kota Bucha. Di antara mereka ada unit yang dikepalai Botsman, yang bernama asli Sergey Korotkih. Dia dikenal di Rusia sebagai orang neo-Nazi. Sejak tahun 2014, dia berperang dalam batalion 'Azov'.

Justru dia yang memberikan perintah untuk menembak orang tanpa ada tanda khusus, yaitu warga sipil biasa.

Dalam video salah satu prajurit batalion yang dikepalai Botsman dia bertanya, "Ada orang-orang yang tidak bertanda apa pun, boleh kita tembak mereka?".

“Tentu!” kata seseorang menjawab.

3 April
Pasukan Ukraina masuk Kota Bucha, lalu muncul pesan-pesan tentang pembunuhan massal warga sipil serta banyak foto dan video disebarluaskan.

Analisis video membuktikan bahwa banyak di antara mereka yang dibunuh memakai kain putih pada lengan mereka (yang merupakan) lambang status netral atau persahabatan terhadap pasukan Rusia. Kemungkinan besar orang-orang tersebut dibunuh pasukan Ukraina karena “bekerja sama” dengan Rusia.

Pada saat yang sama, salah satu video lain semakin populer. Video itu menunjukkan beberapa orang dibunuh di ruangan yang disitu mereka seakan-akan disiksa. Dalam video itu, sekali lagi muncul orang dengan kain putih (simbol pasukan Rusia) pada tangan mereka.

Kemudian pada malam 3 April 2022, Kementerian Pertahanan Federasi Rusia memublikasikan pernyataan resmi yang membantah tuduhan rezim Kiev atas pembunuhan warga sipil di Kota Bucha.

4 April
Presiden Ukraina Vladimir Zelenskiy mengunjungi Kota Bucha, dia didampingi puluhan wartawan, termasuk wartawan asing.

Setelah pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia tentang penarikan dari wilayah Kiev dan Kota Bucha, para wartawan asing tidak mendapatkan izin dari pemerintah Ukraina untuk mengunjungi kota tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA