Le Pen mengatakan pada Selasa (12/4), bahwa dia menyukai masa jabatan tujuh tahun dan bercanda bahwa Macron akhirnya akan menyetujui usulnya.
"Memiliki masa jabatanselama tujuh tahun akan mengembalikan 'prestise' kepresidenan dan memungkinkan pemegang jabatan untuk merencanakan masa jabatan yang lebih lama tanpa harus berkampanye lagi," kata Le Pen, setelah dinyatakan maju ke putaran kedua melawan Macron dalam pemungutan suara putaran pertama hari Minggu, seperti dikutip dari
AFP, Rabu (13/4).
Selama kampanye di Grand Est, Macron mengatakan dia 'agak mendukung' untuk memulihkan masa jabatan tujuh tahun, asalkan disetujui rakyat Prancis.
"Itu akan menjadi langkah yang baik untuk pemilihan presiden dan memberikan 'napas' dibandingkan dengan pemilihan legislatif," kata Macron.
Ditanya tentang Macron yang tampaknya setuju dengannya, Le Pen mengatakan sang petahana pada akhirnya akan memilih usulannya.
"Masih ada sepuluh hari lagi, kamu tidak pernah tahu!" katanya.
Pada tahun 2000, sebuah referendum memperpendek masa jabatan presiden Prancis dari tujuh tahun menjadi lima tahun. Maksimal dua periode berturut-turut diberlakukan setelah reformasi konstitusi 2008.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: