"Banyak orang kehilangan nyawa mereka, dengan Ethekwini (metro Durban) saja melaporkan 45, sementara di distrik iLembe "lebih dari 14 telah kehilangan nyawa secara tragis," kata pemerintah provinsi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
AFP, Rabu (13/4).
Dikatakan bencana itu telah menimbulkan malapetaka yang tak terhitung dan menyebabkan kerusakan besar pada kehidupan dan infrastruktur yang mempengaruhi semua ras dan kelas dari daerah pedesaan, kotapraja hingga perkebunan mewah.
"Ini adalah korban yang tragis dari kekuatan alam dan situasi ini membutuhkan tanggapan yang efektif dari pemerintah," kata Presiden Cyril Ramaphosa yang akan mengunjungi Durban pada hari Rabu.
Lewat Twittter, Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat menyatakan belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai setelah banjir besar tersebut.
Hujan deras berhari-hari membanjiri beberapa daerah, menghancurkan rumah-rumah dan merusak infrastruktur di seluruh kota tenggara, sementara tanah longsor memaksa layanan kereta api dihentikan.
Angin puting beliung merobek beberapa jembatan, menenggelamkan mobil dan rumah roboh. Sebuah tangki bahan bakar mengambang di laut setelah terlempar dari jalan.
Beberapa kontainer pengiriman bertumpuk jatuh seperti kartu domino dan berserakan di halaman, sementara beberapa tumpah ke jalan utama di kota, salah satu pintu gerbang regional terbesar di Afrika selatan ke laut.
Perusahaan logistik publik Afrika Selatan Transnet menangguhkan pengiriman di terminal Durban seperti halnya perusahaan pelayaran global Maersk karena banjir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: