Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tanggapi Tuduhan AS, Kremlin: Sejak 2017 Rusia Tidak Memiliki Senjata Kimia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 14 April 2022, 06:46 WIB
Tanggapi Tuduhan AS, Kremlin: Sejak 2017 Rusia Tidak Memiliki Senjata Kimia
Tentara Rusia/Net
RMOL. Tuduhan Amerika Serikat (AS) yang mengatakan Rusia menggunakan senjata kimia untuk menyerang Ukraina, membuat Moskow berang.

Ketua Dewan Federasi Rusia Valentina Matviyenko menyampaikan keberatannya atas tuduhan AS itu kepada wartawan, pada Rabu (13/4).

Sejak 2017 Rusia telah menyelesaikan pembuangan total senjata kimianya, hingga saat ini tidak ada lagi yang tersisa. Sehingga tuduhan seperti itu adalah kebohongan yang kembali diciptakan AS untuk mencoreng tentara Rusia, menurutnya.   

“Hari ini, ada upaya untuk mencoreng tentara Rusia, mengatakan bahwa mereka menggunakan senjata kimia. Ini semua, tentu saja, bohong," kata Matviyenko, seperti dikutip dari TASS.

Matviyenko kemudian berbalik menyerang dengan mengatakan bahwa AS sampai saat ini belum memenuhi kewajibannya untuk membuang stok senjata kimia.  

Tuduhan AS yang diluncurkan baru-baru ini menguatkan tuduhan sebelumnya dari Ukraina, menurut Matviyenko. Pihak berwenang Ukraina terlibat dalam penyebaran disinformasi soal senjata kimia.

Hal itu juga dibenarkan oleh Wakil Ketua Konstantin Kosachev yang berpendapat bahwa AS dan Inggris sama-sama menyebarkan informasi yang tidak benar mengenai serangan kimia di Ukraina yang diduga disiapkan oleh Rusia.

Kosachev menilai, AS dan Inggris, bersama dengan Ukraina, mencoba untuk menyebarkan kebohongan dan bahwa rekaman video keracunan yang beredar itu bisa saja dibuat-buat.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan pada konferensi pers Selasa, bahwa AS khawatir Rusia mungkin ingin menggunakan senjata kimia selama operasi militer khusus di Ukraina.

Secara khusus, ia mengklaim bahwa Rusia dapat menggunakan sejumlah zat pengendali kerusuhan, termasuk gas air mata yang dicampur dengan zat beracun.

Hal ini sudah dibantah oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, yang menyatakan bahwa Dinas Keamanan Ukraina (SBU), dengan dukungan dari negara-negara Barat, sedang mempersiapkan provokasi di Ukraina dengan penggunaan zat beracun terhadap warga sipil, untuk menuduh Rusia.

"Pasukan Rusia yang terlibat dalam operasi militer khusus tidak memiliki dan tidak dapat memiliki amunisi kimia," kata Konashenko. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA