Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Istri Pemimpin Oposisi yang Ditangkap Pasukan Ukraina Minta Bantuan Presiden Erdogan Agar Suaminya Dibebaskan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 14 April 2022, 06:56 WIB
Istri Pemimpin Oposisi yang  Ditangkap Pasukan Ukraina Minta Bantuan Presiden Erdogan Agar Suaminya Dibebaskan
Oligarki pro-Kremlin Viktor Medvedchuk ditahan Ukraina/Net
rmol news logo Sebuah video permohonan dibuat Oksana Marchenko, istri dari Viktor Medvedchuk, politisi top pro-Kremlin yang diduga ditangkap atas permintaan pribadi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam video yang dirilis pada Rabu (13/4), mantan bintang tivi Ukraina itu memohon agar presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membantu membebaskan suaminya, yag menurutnya ditangkap secara ilegal dan ditahan sebagai sandera di lokasi yang tidak diketahui.

“Sebelumnya, mereka mencoba untuk menghukum suami saya di pengadilan politik. Suami saya tidak melanggar hukum apa pun. Segala sesuatu yang terjadi benar-benar bertentangan dengan dasar hukum negara Ukraina dan hukum internasional," ungkap Marchenko dalam pesannya, seperti dikutip dari RT, Kamis (14/4).

 "Saya menganggap penculikan suami saya sebagai terorisme,” lanjutnya.

Viktor Medvedchuk, yang mengepalai Platform Oposisi �" Partai For Life, yang merupakan faksi terbesar kedua di parlemen Ukraina, ditangkap pada hari Selasa oleh SBU, dinas keamanan Ukraina.  

Penangkapan itu diumumkan ke publik setelah presiden Zelensky menerbitkan foto saingannya yang diborgol, yang dia tuduh berkhianat karena berurusan dengan Krimea, dan menjadi politisi “pro-Rusia”.

 Medvedchuk, yang menentang Kiev Maidan 2014, dan percaya bahwa tindakan Barat negara itu merugikan kepentingan Ukraina, telah memimpin partainya sejak 2018. Dia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf untuk mantan Presiden Leonid Kuchma, pada awal 2000-an.

Beberapa komentator Barat telah melabelinya sebagai sekutu terdekat Vladimir Putin di Ukraina. Namun, Presiden Rusia menggambarkan Medvechuk sebagai nasionalis Ukraina.

Marchenko meminta Presiden Erdogan, yang katanya mendukung dialog damai dan menganggap dirinya sebagai teman baik bagi Ukraina dan Rusia, untuk membantu membebaskan suaminya, karena dia mengkhawatirkan nyawa suaminya.

"Seperti kata pepatah, 'Seorang teman dikenal di hari hujan'. Nah, hari hujan itu telah datang untuk saya dan keluarga saya, suami saya dan anak-anak saya. Saya sangat khawatir dengan kehidupan Viktor. Anda memerintahkan banyak otoritas. Anda dihormati dan orang-orang mendengarkan Anda," ungkap Marchenko, merujuk pada Erdogan.

"Saya meminta Anda, Tuan Presiden yang terhormat, untuk menggunakan pengaruh Anda untuk menyelamatkan dan membebaskan suami saya, Viktor Medvedchuk,” pungkasnya.

Erdogan telah berusaha untuk mengambil sikap netral dalam konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina dan telah menyerukan agar konflik diselesaikan secara damai.  

Dia telah menawarkan bantuannya dalam proses negosiasi antara Moskow dan Kiev, bahkan mengusulkan untuk bertindak sebagai mediator untuk pembicaraan akhir antara Putin dan Zelensky.


RMOL. Sebuah video permohonan dibuat Oksana Marchenko, istri dari Viktor Medvedchuk, pemimpin oposisi Ukraina yang diduga ditangkap atas permintaan pribadi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dalam video yang dirilis pda Rabu (13/4), bihtang tv Ukraina itu memohon agar presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk membantu membebaskan saminya, yag menurutnya ditangkap secara ilegal dan ditahan sebagai sandera di lokasi yang tidak diketahui.

“Sebelumnya, mereka mencoba untuk menghukum suami saya di pengadilan politik. Suami saya tidak melanggar hukum apa pun. Segala sesuatu yang terjadi benar-benar bertentangan dengan dasar hukum negara Ukraina dan hukum internasional," ungkap Marchenko dalam pesannya, seperti dikutip dari RT, Kamis (14/4).

 "Saya menganggap penculikan suami saya sebagai terorisme,” lanjutnya.

Viktor Medvedchuk, yang mengepalai Platform Oposisi �" Partai For Life, yang merupakan faksi terbesar kedua di parlemen Ukraina, ditangkap pada hari Selasa oleh SBU, dinas keamanan Ukraina.  

Penangkapan itu diumumkan ke publik setelah presiden Zelensky menerbitkan foto saingannya yang diborgol, yang dia tuduh berkhianat karena berurusan dengan Krimea, dan menjadi politisi “pro-Rusia”.

 Medvedchuk, yang menentang Kiev Maidan 2014, dan percaya bahwa tindakan Barat negara itu merugikan kepentingan Ukraina, telah memimpin partainya sejak 2018. Dia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf untuk mantan Presiden Leonid Kuchma, pada awal 2000-an.

Beberapa komentator Barat telah melabelinya sebagai sekutu terdekat Vladimir Putin di Ukraina. Namun, Presiden Rusia menggambarkan Medvechuk sebagai nasionalis Ukraina.

Marchenko meminta Presiden Erdogan, yang katanya mendukung dialog damai dan menganggap dirinya sebagai teman baik bagi Ukraina dan Rusia, untuk membantu membebaskan suaminya, karena dia mengkhawatirkan nyawa suaminya.

"Seperti kata pepatah, 'Seorang teman dikenal di hari hujan'. Nah, hari hujan itu telah datang untuk saya dan keluarga saya, suami saya dan anak-anak saya. Saya sangat khawatir dengan kehidupan Viktor. Anda memerintahkan banyak otoritas. Anda dihormati dan orang-orang mendengarkan Anda," ungkap Marchenko, merujuk pada Erdogan.

"Saya meminta Anda, Tuan Presiden yang terhormat, untuk menggunakan pengaruh Anda untuk menyelamatkan dan membebaskan suami saya, Viktor Medvedchuk,” pungkasnya.

Erdogan telah berusaha untuk mengambil sikap netral dalam konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina dan telah menyerukan agar konflik diselesaikan secara damai.  

Dia telah menawarkan bantuannya dalam proses negosiasi antara Moskow dan Kiev, bahkan mengusulkan untuk bertindak sebagai mediator untuk pembicaraan akhir antara Putin dan Zelensky. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA