Sejak langkah tersebut diluncurkan pada 24 Februari lalu, Rusia dan Google telah saling serang terkait informasi yang beredar di publik mengenai perang Ukraina.
Google Evakuasi Karyawan dari Rusia
Sekitar sebulan setelah Moskow meluncurkan serangan, Google mengumumkan evakuasi stafnya dari Rusia karena dikhawatirkan menjadi target hal-hal yang tidak terduga.
Google juga telah menangguhkan ribuan kanal YouTube dan platform lainnya yang terkait dengan invasi, termasuk Kementerian Pertahanan Rusia.
Rusia Memblokir Google News
Pemerintah Rusia telah memblokir Google News pada bulan lalu lantaran dianggap bias, dengan konten-konten berita yang tidak bisa dipercaya. Akibatnya, sejumlah warga Rusia saat ini kesulitan mendapatkan berita dari layanan Google News.
Google Jeda Monetasi Konten Pro-Rusia
Lewat notifikasi yang dibagikan Google pada pekan lalu (Rabu, 6/4), perusahaan tersebut memutuskan untuk menjeda monetasi untuk konten-konten yang dinilai membenarkan perang.
"Karena adanya perang di Ukraina, kami akan menjeda monetisasi konten yang mengeksploitasi, menyepelekan, atau membenarkan perang tersebut," kata Google.
Rusia Kecam Google Translate
Rusia memberikan kecaman pada Google pada awal pekan ini atas penggunaan beberapa opsi terjemahan tertentu di Google Translate.
Regulator komunikasi Rusia mengatakan bahwa ketika "dear Russians" (orang Rusia terhormat) diketik ke dalam penerjemah Google, terdapat opsi terjemahan "dead Russians" (orang Rusia mati) di bawah bagian "Did you mean..." (Apakah maksud Anda...).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: